Sabtu, 15 Agustus 2009


Mungkin seperti ini cara berpakaian pelacur tempo dulu,beda di warna bujunya aja,karena dulu berwarna putih..
kalau dilihat dari tulisan om hurek dalam blognya,kurang lebih seperti ini..
hhe..

pinginnya se nulis doly tempo dulu,karena susah sekali cari bahannya..
bahkan sdah observasi kesana dan belum dapet hasil..
hhe..

but anyway..
Tanjung Perak, Mas, kapale kobong
Monggo pinara, Mas, kamare kosong.
hhe. ;p

Itu parikan wajib yang mengandung arti sangat dalam.
Hanya orang-orang tertentu saja yang fasih akan menangkap makna yang tersirat di dalamnya [kamar kosong]. Sungguh, jangan Anda bayangkan bahwa para penjaja seks tersebut berpakaian minim seperti yang saat ini ada di jalan-jalan saat ini.itu saru! karena dulu pelacur berpakain kurang lebih seperti foto ini.
dengan gincu yang merah menyala, pupurnya yang tebal, rambut yang diberi cunduk menthulnya..

hmm..
kenapa tanjung perak??
yach.. Pelabuhan Tanjung Perak yang dulu lebih dikenal dengan nama Pelaboehan Oedjoeng. Suatu pelabuhan yang dari dulu hingga sekarang sarat dengan denyut nadi kehidupan perekonomian dan pertahanan laut Kota Surabaya. Untuk menuju ke pelabuhan itu ada dua jalan kembar yang dipisahkan oleh Kali Mas. Yakni, Wasterkade Kalimas (sekarang Jalan Kalimas Barat) dan Oostrerkade Kalimas (kini Kalimas Timur).
Tempo doeloe di kedua jalan kembar itu banyak berdiri rumah-rumah bordil. Para matroezen (kelasi) setelah berbulan-bulan mengarungi samudera, segera melepaskan syahwatnya di tempat itu. Kedatangan mereka disambut mesra oleh para pekerja seks yang berdiri di depan pintu rumah-rumah bordil itu dengan parikan menggelitik itu serta begitu menjanjikan kenikmatan.

itulah yang membuat para kelasi belanda lebih suka wanita pribumi,sementara anak primbumi lebih suka wanita mestizo (wanita-wanita eropa),bahkan tempo dulu banyak lelaki bangsa eropa khususnya belanda yang memiliki nyai (sebutan wanita pribumi)yang dikawin pria eropa.. sayangnya anak-anak mereka berstatus anak haram..
walaupun statusnya anak haram wajah mereka cakep-cakep,kayak cinta lauralah kurang lebihnya.. hhe.

anak-anak haram mestizo itu sengaja disingkirkan dari pergaulan anak-anak Belanda totok. Najis hukumnya jika sampai bersinggungan kulit dengan mereka. Sebab, mereka itu Belanda bukan, Jawa pun tidak. Mereka pun tidak boleh berpakaian seperti orang-orang Eropa. Jadi, mereka berpakaian seperti orang-orang pribumi lengkap dengan ikat kepala udheng-nya.
hmm...
surabaya dari dulu sampei sekarang tetep terkenal dengan bisnis esek-eseknya..
ckckckck.. ^.^

Jumat, 14 Agustus 2009




pidato Bung Tomo inilah yang membakar semangat arek-arek Suroboyo kejadian 10 november ini adalah kelanjutan dari rangkaian sejarah Bangsa Indonesia yang terlahir pada 28-okt-1928 dalam momentum sumpah pemuda yang bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat hidup orang indonesia asli (PRIBUMI) hasil inilah yang telah membuat jiwa setiap bangsa indonesia menjadi berkobar-kobar untuk memperjuangkan bangsa indonesia yang kemudian merdeka pada 17 agustus 1945.

hasil yang luarbiasa bukan?



namun British hanya mengakui dengan korban 2500 : 6000 atau 1 banding 4. Padahal kemungkinan yang tewas di pihak sekutu bisa lebih besar. Korban dari pihak sekutu murni seluruhnya adalah tentara2 elit sekutu yang merupakan pemenang perang besar dunia II bersenjata canggih. Sedangkan korban dari pihak surabaya adalah terdiri dari warga sipil dan laskar-laskar sempalan rakyat kampung yang hanya bersenjatakan katana, panah, bambu & sedikit senapan rampasan dari jepang menurut data dari museum sejarah British hasil dari perang ini adalah :

  • lebih dari 2500 tentara gabungan sekutu tewas
  • 2 jendral sekutu tewas termasuk Jendral besar Mallaby (padahal selama perang dunia II yang maha dahsyat diEropa dana asia pasifik satupun perwira/jendral Sekutu yang tewas)
  • 6000an? org Surabaya tewas (warga sipil surabaya & laskar rakyat)
  • butuh waktu 3 minggu bagi inggris untuk bisa masuk & bertahan cuma sebulan saja,
setelah itu laskar rakyat berhasil merebut kembali pada kenyataannya kemerdekaan Bangsa Indonesia dan negara republik Indonesia ini masih mendapat serangan serangan yang salah satunya dihadapi oleh Bung Tomo di Surabaya ini merupakan bukti bahwa keberadaan Bangsa dan Negara Indonesia tidak disenangi oleh kaum kolonial dari pertama hingga hari ini dan selamanya kalau Bung Tomo memberikan jawaban kepada inggris dengan tidak mau patuh untuk menyerah, APA JAWABANMU?
karena sampai hari ini pun imperialisme dan kolonialisme masih berjalan semakin ganas.

toendjoengan
doeloe

hotel
oranje

pasar
besar

pertempuran 10-11-45

akibat pertempuran melawan sekutu

Doel Arnowo (walikota surabaya 1945)

perlawanan perang masyarakat surabaya

masyarakat surabaya tempo dulu

masyarakat surabaya tempo dulu

masyarakat surabaya tempo dulu

makam Jenderal A.W.S Mallaby

peletakan batu pertama Tugu Pahlawan oleh Soekarno

restoran olympic yang sekarang menjadi hotel olympic

suasana perang 10 november '45

pertempuran rakyat melawan sekutu

pertempuran rakyat melawan sekutu

suasana perang 10 november 1945

tugu pahlawan pada
tahun 1953

perempatan kebon rojo

perundingan
soekarno - hawthorn

pertempuran 3 hari di jalan kebon rojo

penyerbuan markas kempetai

pertempuran 01 oktober 1945

kalimas tempo dulu
 

Copyright 2010 Soerabadja Tempoe Doloe.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.